Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Responsive Advertisement

Kerajaan Mataram Lama (dinasti Sanjaya)



A.   Sumber Sejarah

a.       Prasasti Canggal yang ditandai dengan Candrasengkala Cruti Indria Rasa = 654 C = 732 M. Ditemukan di desa Canggal, daerah Kedu dekat desa Sleman, daerah Yogya. Prasasti ini berbahasa sanskerta dan hurufnya Pallawa. Isinya asal-usul Sanjaya dan pembangunan lingga di bukit Stirangga. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan). Diketahui  dari  Prasasti  Canggal  (732)  ,  Prasasti  Balitung  (907), Prasasti Argopuro (836), Prasasti Perot (850) dan peninggalan sejarah berupa candi Hindu dari sumber sejarah dapat disimpulkan.
b.      Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah, dikelilingi gunung (Serayu,   Prau,   Sindoro,   Sumbing,   Ungaran,   Merbabu,   Sewu) didaerahnya  dialiri  Sungai    Bogowonto,  Progo,  Elo,  Bengawan Solo)
c.       Raja-raja    yang    memerintah,    berdasarkan    Prasasti    Matyasih ditemukan    silsilah    raja    diantaranya    :    Sanjaya, Panangkaran, Panunggalan,  Warak,  Garung,  Pikatan,  Kayuwangi, Watuhumalang, Watukaradyah Balitung. Sesudah raja Balitung memerintah masih ada beberapa nama lagi seperti  Daksa memerintah 910 –119, Tulodong : 919 – 921 dan Wawa : 921 – 927. Sesudah Wawa wafat digantikan Mpu Sindok menantu Wawa yang memindahkan kerajaannya ke Jawa Timur dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Icana pada tahun 928 M.

B.Letak Geografis Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut Bhumi Mataram. Daerah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung, seperti Pegunungan Serayu, Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu, Gunung Kidul. Daerah itu juga dialiri banyak sungai, diantaranya Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang terbesar adalah Sungai Bengawan Solo.

C.Kehidupan EkonomiKerajaan Mataram Kuno
a.       Pusat kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, meliputi daratan Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah itu amat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya.Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi.
b.      Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagai imbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Mataram Kuno.

D.Kehidupan Sosial Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan agama Buddha, masyarakatnya tetap hdup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur. Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong yang telah mendarah daging turut juga dalam pembangunan tersebut.
Keteraturan kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhan hukum pada semua pihak. Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyata juga di hormati dan dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa berlangsung karena adanya hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana.  

E.Kehidupan Kebudayaan Kerajaan Mataram Kuno

Semangat kebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan  banyaknya peninggalan berupa prasasti dan candi. Prasasti peniggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasti Canggal (tahun 732 M), prasasti Kelurak (tahun 782 M), dan prasasti Mantyasih (Kedu). Selain itu, juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi Arjuna, candi Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh. Selain candi Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi Borobudur yang dibangun oleh raja Samaratungga pada tahun 824 M, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, dan candi Mendut. Mereka juga telah mengenal bahasa Sansekerta dan huruf  Pallawa. Selain tiu, masyarakat kerajaan Mataram Kuno juga mampu membuat syair. 

Post a Comment

0 Comments